Saya pernah mendengar ceramah baru-baru ini kalau puasa tanggal 11 Muharram, haditsnya lemah? Yang shahih hanya yang tanggal 9 dan 10. Benarkah begitu?
*JAWABAN:*
*JAWABAN:*
Jika yang dimaksud adalah yang langsung dari sabda Nabi ( *Marfu'*), maka ini benar begitu.
Haditsnya:
« حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ: أَخْبَرَنَا *ابْنُ أَبِي لَيْلَى*، عَنْ *دَاوُدَ بْنِ عَلِي*ٍّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : *صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا، أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا* ».
《 ....*Berpuasalah kalian hari ‘Asyura`. Berpuasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. Selisihilah orang-orang Yahudi*》[HR. Ahmad (2154), Ibnu Khuzaimah (2095), dll].
Jika diperhatikan perawinya, didapati bahwa rantai sanadnya merujuk ke:
Husyaim, dari gurunya: *Ibnu Abi Laila*, dari gurunya: *Daud bin ‘Ali*, dari ayahnya 'Ali, dari kakeknya: Abdullah bin 'Abbas, dari Nabi –Shallallahu 'alaihi wa sallam-.
Husyaim, dari gurunya: *Ibnu Abi Laila*, dari gurunya: *Daud bin ‘Ali*, dari ayahnya 'Ali, dari kakeknya: Abdullah bin 'Abbas, dari Nabi –Shallallahu 'alaihi wa sallam-.
Dimana lemahnya❓
Yang dianggap bermasalah di sanad ini adalah 2 orang:
1⃣ *Ibnu Abi Laila*, nama aslinya *Muhammad bin 'Abdurrahman*. Beliau dihukum *sangat jelek hafalannya.* [Lihat: Taqribut Tahdzib (6081)].
2⃣ *Daud bin ‘Ali*, beliau cucu *Abdullah bin Abbas.*-Radhiyallahu 'anhum-. Dihukum: *MAQBUL* oleh ulama. Artinya: Riwayatnya lemah, kecuali kalau ada kawannya yang menopangnya. Tapi di sini tidak ada yang menopang [Lihat: Taqribut Tahdzib (1802)].
1⃣ *Ibnu Abi Laila*, nama aslinya *Muhammad bin 'Abdurrahman*. Beliau dihukum *sangat jelek hafalannya.* [Lihat: Taqribut Tahdzib (6081)].
2⃣ *Daud bin ‘Ali*, beliau cucu *Abdullah bin Abbas.*-Radhiyallahu 'anhum-. Dihukum: *MAQBUL* oleh ulama. Artinya: Riwayatnya lemah, kecuali kalau ada kawannya yang menopangnya. Tapi di sini tidak ada yang menopang [Lihat: Taqribut Tahdzib (1802)].
☆☆☆
*Apakah ada dalil lain yang bisa dipegang?*❓
*Apakah ada dalil lain yang bisa dipegang?*❓
Ada, yaitu riwayat yang shahih dari sepupu Nabi, *Ibnu 'Abbas* juga bahwasanya beliau berpuasa tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
Bunyinya:
Bunyinya:
« عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّهُ كَانَ يَصُومُ قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا »[ تهذيب الآثار للطبري (660)]
《Dari 'Atha`, dari *Ibnu 'Abbas : Bahwasanya ia berpuasa sehari sebelum 'Asyura` dan sehari setelahnya*》
Begitu juga hadits yang umum:
« أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ »
《Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah; Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.》 [HR. Muslim (1163)].
☆☆☆
*KALAM ULAMA*
☘ Imam *Ibnul Qayyim* –Rahimahullahu- (wafat 751) berkata:
« فَمَرَاتِبُ صَوْمِهِ ثَلَاثَةٌ, *أَكْمَلُهَا : أَنْ يُصَامَ قَبْلَهُ يَوْمٌ وَبَعْدَهُ يَوْمٌ.* وَيَلِي ذَلِكَ أَنْ يُصَامَ التّاسِعُ وَالْعَاشِرُ وَعَلَيْهِ أَكْثَرُ الْأَحَادِيثِ وَيَلِي ذَلِكَ إفْرَادُ الْعَاشِرِ وَحْدَهُ بِالصّوْمِ»[ .زاد المعاد 2/63]
《Tingkatan puasa 'Asyura` ada tiga: *Yang paling sempurna: Puasa ('Asyura`, ditambah) puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.* Berikutnya: Puasa hari 9 dan 10, seperti (yang diterangkan) kebanyakan hadits. Berikutnya: Puasa pada hari 10 saja.》
☘ Imam *Khatib Syarbaini* –Rahimahullahu- (ulama Syafi'i, wafat 977) berkata:
« *فَإِنْ لَمْ يَصُمْ مَعَهُ تَاسُوعَاءَ سُنَّ أَنْ يَصُومَ مَعَهُ الْحَادِيَ عَشَرَ، بَلْ نَصَّ الشَّافِعِيُّ فِي الْأُمِّ وَالْإِمْلَاءِ عَلَى اسْتِحْبَابِ صَوْمِ الثَّلَاثَةِ*»[ .مغني المحتاج 2/183]
《 *Jika ia tidak bisa puasa hari ke-9 bersama 10, disunatkan baginya -bersama 10-mempuasakan hari ke- 11. Bahkan Syafi'i menyatakan di bukunya "Al-Umm" dan "Al-Imla` akan anjuran mempuasakan 3 hari ini.*》
☆☆☆
*KESIMPULAN:*
☆☆☆
*KESIMPULAN:*
Boleh berpuasa pada tanggal 11 Muharram, bahkan sebagian menganjurkan, apalagi jika tidak puasa pada tanggal 9 nya.
Hadits yang langsung dari Nabi, sanadnya dihukum lemah.
Ada riwayat yang shahih dari Ibnu 'Abbas bahwa beliau berpuasa di hari 11 Muharram. Begitu juga hadits yang menyatakan puasa di Bulan Muharram sebaik-baik puasa setelah Ramadhan.
☆☆☆
☆☆☆
Silahkan baca lebih lanjut di sini (Bahasa Arab):
http://majles.alukah.net/t108101/
Bahasa Indonesia:
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/01/puasa-sunnah-asyuuraa-dan-perspektif.html
http://muslim.or.id/1690-puasa-asyura-tahun-baru-hijriah-dan-muhasabah.html
☆☆☆
Wallahu A'lam.
Wallahu A'lam.
(Ustadz Abu Muslim, Lc. M.A)
0 Komentar